xmlns="http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9" xmlns:image="http://www.google.com/schemas/sitemap-image/1.1" xmlns:video="http://www.google.com/schemas/sitemap-video/1.1" xmlns:mobile="http://www.google.com/schemas/sitemap-mobile/1.0" xmlns:codesearch="http://www.google.com/codesearch/schemas/sitemap/1.0" xmlns:geo="http://www.google.com/geo/schemas/sitemap/1.0" xmlns:news="http://www.google.com/schemas/sitemap-news/0.9" Hidup Sehat Dengan Herbalife: Nutrisi Dan Makanan

28 Sep 2011

Nutrisi Dan Makanan

Apa itu nutrisi? secara konsep nutrisi berbeda dengan makanan. Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan.
Nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut. sederhananya anda harus mengkonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi yang seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh.

Anda memerlukan nutrisi yang memenuhi semua kebutuhan badan anda, tapi dengan nilai kalori yang rendah. Saat ini dengan pola kehidupan yang serba cepat, orang memiliki kecenderungan untuk memilih makanan yang cepat saji, yang sebetulnya memiliki nilai nutrisi yang sangat buruk dengan jumlah kalori yang berlebihan. Atau dikenal juga dengan kalori kosong.

Secara logika orang akan berpikir, untuk mengkonsumsi kalori lebih sedikit artinya kita perlu makan lebih sedikit. Dan kita akan mulai ber"diet" ala sendiri. Problem utama dari diet yang mengurangi makan adalah pada saat yang bersamaan dengan berkurangnya konsumsi makanan anda, anda juga mengurangi nilai nutrisi yang masuk ke dalam diri anda.
Saat anda mengurangi nutrisi yang masuk ke badan anda, badan anda akan mengalami defisiensi nutrisi. Keadaan ini justru memperlambat metabolisme anda. Jika kondisi ini terus berlanjut, anda akan merasa cepat lelah atau lesu, dan mudah mengalami stress. Dan jika terus berlanjut lagi, badan anda akan mengalami break-down. Biasanya anda akan mengalami masalah dengan kesehatan anda. Bisa dalam bentuk gangguan pencernaan seperti maag, dsb.
Saat anda bermasalah dengan kesehatan, anda akan cenderung kembali untuk makan normal. Kecenderungannya adalah anda biasanya akan makan dengan porsi makan yang lebih besar dibanding sebelum berdiet (dikenal dengan "balas dendam"). Hasilnya anda akan kembali gemuk. Ini adalah penyebab mengapa banyak dari orang yang mengalami diet YO-YO. Turun tapi kemudian naik lagi. Dan saat anda menggemuk kembali anda akan ber-diet lagi. Proses ini terus berlanjut seperti lingkaran yang tidak pernah berakhir.
Ber-diet dengan cara tidak makan adalah cara yang terburuk dalam sejarah penurunan berat badan.
Jadi, bagaimana anda dapat menemukan makanan dengan kalori yang rendah tapi penuh dengan nutrisi yang dibutuhkan badan anda? 
Almost Impossible! Salah satu solusi adalah dengan menggunakan suplementasi.

Ini adalah sebabnya mengapa menggunakan program nutrisi dari Herbalife ShapeWorks. Program ini sangat sederhana untuk digunakan bahkan untuk orang yang memiliki gaya hidup yang sibuk.

Selanjutnya apakah anda sudah siap memutuskan untuk memulai program ini?


DEFINISI OBESITAS


Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.

Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. 
Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. 
Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas. 

Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:

1. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
2. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
3. Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%. 
Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk. 

Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. 
Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. 
Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak; kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause

Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki resiko yang lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel. 

Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung rasio pinggang dengan pinggul
Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. 
Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76. 
Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel.


PENYEBAB Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh.  Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas.  Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:

1.      Faktor genetik
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas.
Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. 
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.

2.      Faktor lingkungan
Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). 
Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.

3.      Faktor psikis
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. 
Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial. 

Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). 
Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. 
Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.

4.      Faktor kesehatan
      Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya: 
      - Hipotiroidisme 
      - Sindroma Cushing 
      - Sindroma Prader-Willi 
      - Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.

5.      Obat-obatan
Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.

6.      Faktor perkembangan
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. 
Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampak 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. 
Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.

7.      Aktivitas fisik
Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. 
Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.


GEJALA
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. 

Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk. 

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). 

Sering ditemukan kelainan kulit. 
Seseorang yang obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. 

Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki. 

KOMPLIKASI
Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang.  Obesitas meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:  - Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa)  - Tekanan darah tinggi (hipertensi)  - Stroke  - Serangan jantung (infark miokardium)  - Gagal jantung  - Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)  - Batu kandung empedu dan batu kandung kemih  - Gout dan artritis gout  - Osteoartritis  - Tidur apneu (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur, menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)  - Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan ngantuk).

DIAGNOSA MENGUKUR LEMAK TUBUH
Tidak mudah untuk mengukur lemak tubuh seseorang. Cara-cara berikut memerlukan peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih:
1. Underwater weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan kemudian lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.
2. BOD POD merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur lemak tubuh.
3. DEXA (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai skening tulang. Sinar X digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh. 

cara berikut lebih sederhana dan tidak rumit:

1. Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan jangka (suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).
2. Bioelectric impedance analysis (analisa tahanan bioelektrik), penderita berdiri diatas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisa. 

Pemeriksaan tersebut bisa memberikan hasil yang tidak tepat jika tidak dilakukan oleh tenaga ahli. 

MEMILIH PROGRAM PENURUNAN BERAT BADAN YANG AMAN DAN BERHASIL
Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan:

1.      Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (vitamin, mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori.
2.      Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara perlahan dan stabil.
3.      Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
4.      Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian berat badan.
      Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya penambahan berat badan. 
      Program ini harus menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan.

Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat.  Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif, setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang.  Pembedahan hanya boleh dilakukan pada obesitas berat. Pada umumnya pembedahan ini aman dan efisien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 10 Web Hosting Reviews